Sampai sampai bunyi CUT gara - gara salah dari sang sutradara sering muncul.
Gambaran tatapnnya si Boy Padaku seperti in. Hanya saja yang ditatap bukan Reva tapi aku.
Gambaran tatapan Boy Padaku. |
Sutradra :"Kenapa kamu Boy?"
Boy menatap tajam kepadaku.....
Sutradarapun kemudian menatap aku.
Kemudian boy bilang : " Tidak apa - apa cuman rada kurang konsetrasi saja."
Aku dalam lamunanku berkata. "apa mungkin dia memikirkan aku karena aku tadi bilang i love u full gitu ya saat istirahat tadi. hehehehehe..."
Aku Jadi makin GR di buatnya..
Sampai - sampai shootingnya salah mulu gara - gara aku. Kasiannya kamu Boy....
Maafkan aku ya. Aku ga maksud membuatmu jadi galau Boy. Tapi kalo kamu setelah shooting ngajak aku berduaan lagi, aku mau Boy.
Ah aku jadi melamun kalo begitu....
Tapi kayanya enak juga ya melamun asal bareng kamu Boy. ..... I love u.
Shotingpun berlanjut aku masih di tempat yang sama menyaksikan shootingnya Steven Wiliam sebagai Boy. Dan sesekali ternyata si Steven masih terus mencuri - curi untuk menatap aku.
Aku tau karena pandanganku tidak pernah lepas dari menatapnya. Sekecil apapun gerakannya aku tau.
Sampai saat waktu shooting itu dia ngupilpun aku tahu. Meski rada sembunyi dari kamera.
mungkin saking gatelnya kali ya sampai - sampai orang ganteng seperti steven ngupil juga. Tapi rasanya aku tetap I love u sama kamu.
Shooting katika itu berjalan lebih lama dari biasanya, yaitu 3 jam biasanya paling cuman 1 jam. Ya gara - gara itu si Boy salah mulu karena keseringan menatap aku yang menonton di sebelah pagar di bawah pohon ketapang yang daunnya cukup rindang.
Selama 3 jam itu aku tidak pindah tempat meskipun waktu itu rada gerimis sedikit. Untung aja daun ketapangnya lebat jadi tidak terasa ada hujan. walaupun alsan sebenarnya takut kalo boy nyari i aku pas mau menatap. #GR Mode On terus.
Aku sebetulnya menonton dengan banyak orang di bawah pohon ketang tersebut, tapi saat Boy menatap kearahku terasa dunia ini hanya milik aku dan Boy. Indah banget saat di tatapnya, sepertinya listrik 250 volt datang kepadaku dan menusuk jantungku. eh ...eh...eh
Sampai sampai dalam pikiranku terlintas, jangan - jangan boypun menyukai aku. ah......#melamum makin jadi
Se andainya benar si Boy menyukai aku, aku sangat senang sekali, cukup rasanya kamu bilang padaku aku suka sama kamu seperti saat kamu bilang aku suka sama kamu ke Reva saat episode 178.
Mungkin aku akan pingsan pingsan gitu deh. ..hehehhe. Biar kamu tangkap aku saat jatuh...ah... Asik banget kayanya.
Tapi aku cuman ngelamun aja ya. Mudaha - mudahan aja jadi kenyataan. Aamiin.
Pngsannya engga ah. malu. :D
Oia setelah shooting berakhir aku masih di tempat yang sama dengan lamunan yang tadi. Aku masih ngarep Boy datang padaku......
Atau setidaknya kembali menatap aku dari kejauahn kemudian mendekat dan menyapa aku. ....
Aku masih di tempat yang sama setelah 1 jam shooting berakhir. Sudah malam saat itu sekitar jam 10 malam...
Aku masih berharap si Boy masih ada dan menuju kepadaku. Atau setidaknya istirahat di tempat tadi saat aku berduaan dengan si boy, sehingga aku bisa menemuinya kembali dan sedikit mengutarakan isi hatiku yang entah apa rasanya.
Atau menceritakan lamuannku. he..he.. malu rasanya membayangkan yeng begitu....
Tapi setelah 1 jam setengah pun tak kunjung datang si Boy dan yang lainnya. Akhirnya aku putuskan untuk meninggalkan tempat shooting karena sudah sangat malam dan kembali ke tempat penampungan banjir.
Karena banjir di tempatku masih belum benar - benar berakhir. Masih banyak lumpur di rumah dan jalanan, sehingga aku dan mamah aku yang belum sembuh masih tinggal di tempat pengungsian.
Jadi sedih mengingat kejadin banjir itu. hik hikhik....
Rasanya kegantengan si BOY belum bisa mengalahkan kesedihan banjir itu, meskipun kamu sudah menatap aku di setiap adegan shootingmu. Tetep saja aku masih sedih kalau inget banjir. Terkecuali kalau kamu mengantar aku ketempat pengungsian dan meminta aku sama mmamahku untuk jadi kekasihmu....
Hadeeehhh aku terus melamun sambil kembali kepengungsian.......
Sampai akhirnya aku sampai di pengungsian dan mamahku nanya: "Darimana aja kamu Mela sampai semalam ini?"
Aku :" Maaf mah tadi aku Mela nonton shooting anak jalanan kebetulan di sekitar sini shootingya."
Mamahku :"Tapi jangan sampai malam seperti itu kalo ada apa - apa bagaimana?"
Aku :'Ia mah maaf ya mak ga Mela Ulangi lagi"
Mamahku : " Yauda sekarang bobo aja."
Aku :"IA mah."
Akupun mengambil posisi tidur dengan membaringkan badanku. Tapi aku masih tidak bisa melupakan senyuman Steven Willian saat shooting tadi. Susah sekali mau dilupakan atau lebih tepatnya otaku menolak untuk melupakannya.
Sampai akhirnya akupun susah untuk tidur. Jam menujukan jam 2 dini hari. Senyuman itu masih saja tidak bisa hilang. Ammmpuunnnnn ahrus bagaimana aku ini...........
Makanya jangan banyak mengkayal jadinya tidurnya malam
ReplyDeleteia mas lagu susah menghilangkan dunia melamun
Delete