Kemarin Aku Melawan 5 Preman Sekaligus

Kemarin hari minggu pas aku lagi keluar dari tempat penampungan korban banjir untuk mencoba melihati rumah yang kebanjiran pas aku ngelamunin Valentino Rossi didekat gang rumahnya pak Samuni aku di hadang 5 preman yang sedang mencari mangsa.
Kebetulan aku lewat kurang lebih 50 meter dihadapan 5 premen bejad itu. Aku yang baik - baik saja tidak punya salah apapun pada mereka tiba - tiba mereka berlima menatap aku dengan tatapannya yang tajam. Akupun menatap mereka.
Perlahan - pelahan aku mundur namun merekapun perlahan mendekat, perlahan aku mebalikan badan untuk lari, merekapun siap - siap mengejar aku. Hingga akhirnya akupun.

Lariiiiiiii................

Akupun sekuat tenaga lari. Namun sayang jalan yang kulalui buntu, didepan sana ada pagar yang cukup tinggi sekitar 5 meter, sepertinya aku tidak mungkin menaiki pagar tersebut untuk kabur.
Dengan segala keberanian yang kumiliki akhirnya aku balikan badan menghadang ke 5 preman tersebut.  Merekapun berhenti kurang lebih berjarak 10 meter dari tempatku berdiri.
Aku yang perempuan tulen tubuhku mirip Reva dalam kisah Anak Jalanan. Bersiaga untuk melawan atau menangkis sekaligus menyerang kelima preman tersebut.


Tanganpun ku kepalkan sambil menatap ke lima preman durjana tersebut tanpa sepatah katapun ku ucapkan. Begitupun kata minta tolong tak ku ucapkan, karena ku tau tidak ada siapa - siapa di sana kecuali kami ber 6. Cuman aku orang baik satu - satunya yang berada di sana.
Setelah kukepalkaan tanganku, kelima preman tersebut tertawa mengejek aku.
"Ha..ha..ha.... mau lari kemana lagi kau wanita cantik......"
"Tak seorangpun bisa menolongmu disini.. Ha..ha..ha.hha......."
"Kamu siap. haha...ha..ha.."

Entahlah maksud kata - kata trakhir itu apa. "Siap apa." aku tidak paham, karena pinggulnya bergoyang bibir dan matanyapun makin seram. Tapi aku tak menjawab sedikitpun kecuali aku tetap siaga untuk menyerang atau bertahan.

Mereka makin mendekat kurang dari 3 meter atau sekitar tiga langkah dari posisiku berdiri siaga.
Mereka siap - siap menyerangku dan makin mendekat.....dan...... akupun sipa melawan... dan.......

Brak.....!!!!!!!!

Buk...Brak..!!!!!

Ahhhhhhhhhhhh.............!!!!!!!!!!!!

Brakkk....!!!!!!!!!

Adu adu aduh.........stop!!!!

Ampun !!!!! Ampun !!!!!


Dengan 5 jurus yang ku keluarkan ibarat Steven William saat shooting anak jalanan, untuk ke 4 preman tak kuberi ampun kuhajar sampai mereka tak bergerak lagi. Namun yang satu ini sempet berbicara minta ampun saat kutarik kumisnya yang tebal setelah kupukul bagian hidungnya sampai berdarak dan tak lupa 2 tendangan mendarat di daerah antara ke dua pahanya.
Aku rasa yang satu ini cukup tidak usah kubuat tak bergerak pingsan, supaya dia meberi tahu supaya tidak berbuat onar lagi di kampungku.

Ku beri tahu pada preman yang masih ku beri kesempatan untuk tidak pingsan itu.

Ingat Kasih Tahu pada teman - temanmu jangan sekali - kali mengganggu warga sini lagi !!
Kalo masih ganggu aku potong belalaimu!!

Mereka semua tidak tahu jika hampir semua usiaku dihabiskan diperguruan beladiri, mungkin semua tidak tahu kalo aku pernah melawan raja preman di tanjung priuk saat aku berusaha menolong kake yang kecopetan.
Namun aku tidak mau terlihat kuat karena dengan demikian sama saja dengan mengundang datangnya kejahatan. Aku lebih memilih seperti wanita pada umumnya, anggun seperti anggota cellibele atau seperti marsyanda saat masih anggun . Seperti itulah aku, namun di balik semua itu aku baru saja menghajar 5 preman dan 1 preman ku ampuni. Di balik semua itu aku adalah wanita bersertifikat jagoan meskipun aku pernah di gampar Pak Jokowi.


Salam
_Mela_

Comments